Karena perbedaan varietas kapas, lingkungan tumbuh, cara tanam dan panen, kapas yang dihasilkan juga memiliki perbedaan yang cukup besar dalam karakteristik serat dan harga. Di antara faktor-faktor tersebut, faktor terpenting yang mempengaruhi kualitas adalah panjang serat kapas dan metode pemanenan.
Kapas berserat panjang vs. kapas berserat pendek
Ketika orang memikirkan kapas, mereka akan langsung teringat pada bunga bulat berserat putih yang tumbuh di dahan-dahan ladang kapas. Struktur putih ini, seperti bunga, disebut “bola”. Ini sebenarnya adalah buah dari pohon kapas. Merupakan penampakan biji kapas setelah bunga kapas diserbuki dan menghasilkan biji kapas. Bulu halus pada biji kapas tumbuh dari kulit biji kapas, lambat laun memenuhi bagian dalam buah, dan akhirnya merusak kulit buah.
Diketahui secara umum bahwa kapas terbentuk setelah berbunga dan berbuah, dan akhirnya serat dari biji kapas memecah cangkang buah.
Serat kapas yang ditanam pada biji kapas dapat dibedakan menjadi kapas berserat panjang 2,5 hingga 6,5 mm, kapas berserat panjang 1,3 hingga 3,3 mm, dan kapas berserat pendek 1 hingga 2,5 mm menurut panjangnya.
Secara umum, semakin panjang seratnya, semakin lembut dan tipis kainnya karena benang tersebut dipintal dengan lebih sedikit kepala serat yang terbuka, sehingga cocok untuk membuat pakaian bermutu tinggi, set tempat tidur intim, handuk, dll., sedangkan semakin pendek seratnya. seratnya, semakin kasar benang yang dipintal dengan kepala serat yang lebih terbuka, sehingga sering dibuat menjadi pakaian sehari-hari yang tahan aus dan dapat dicuci.
Pemetikan dengan tangan vs. pemetikan dengan mesin
Selain panjang serat kapas, cara pemanenan juga akan mempengaruhi kualitas kapas. Produk kapas bermutu tinggi hampir semuanya terbuat dari kapas yang dipetik dengan tangan, bukan hanya karena kapas yang dipanen dengan tangan dapat mengawetkan serat kapas sepenuhnya, tetapi juga karena buah kapas matang dari bagian bawah tanaman. Kapas yang dipanen dengan tangan dapat dipanen di bagian bawah tanaman terlebih dahulu, kemudian kapas dipanen di bagian atas lagi satu atau dua bulan kemudian, daripada ditarik seperti mesin, yang tidak hanya mudah merusak tanaman. serat, tetapi juga minyak Debu juga dapat mengkontaminasi serat.
Untuk memanen kapas secara manual, Anda harus memegang bagian bawah lonceng kapas dengan lima jari untuk meminimalkan kerusakan serat.
Dalam proses pemanenan dengan mesin, ranting mati, pasir dan kotoran lainnya akan tercampur ke dalam kapas, yang akan sangat merusak serat.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Dari Kelas Kain
Waktu posting: 24 Oktober 2022